BROT September
Injil : Markus 5:1-5
Saat Yesus sedang mengajar di sebuah rumah di Kapernaum,
datang kepada-Nya empat orang menggotong seorang yang
lumpuh. Harapan dari orang-orang itu ialah kesembuhan bagi si
lumpuh. Mereka pulang dengan harapan yang telah terpenuhi.
Tuhan Yesus mengampuni dosa, lalu menyembuhkan kaki si
lumpuh.
Alkitab menuliskan ada satu hal terjadi sebelum kesembuhan
dinyatakan. Satu hal Yesus lakukan sebelum Dia
menyembuhkan si lumpuh. Yesus melihat iman mereka. Artinya,
orang-orang itu memiliki iman yang dapat dilihat. Terlihatnya
iman dikarenakan adanya perbuatan. Di rumah itu penuh
kerumunan orang-orang, bahkan sampai pada muka pintu.
Namun, kondisi itu tidak juga mengurungkan niat mereka untuk
masuk. Saat tidak didapati juga jalan untuk masuk, mereka
membuka atap rumah, lalu menurunkan si lumpuh. Sejauh itu
mereka berbuat karena segenap hati percaya kepada Yesus.
Pada kita ada juga harapan. Ada aspek-aspek kehidupan yang
kita inginkan untuk Tuhan turun tangan, seperti keuangan,
kesehatan atau hubungan rumah tangga. Pertanyaannya,
apakah kita memiliki iman yang dapat dilihat? Dapatkah Tuhan
menemukan perbuatan yang menunjukkan bahwa segenap hati
kita percaya kepada-Nya?
Sesungguhnya, iman yang tidak dapat dilihat bukanlah iman!
Tanpa perbuatan, hakikat iman adalah mati, atau dapat
dikatakan, sama sekali tidak ada iman (Yakobus 2:26). Bagi kita
yang rindu melihat harapan menjadi kenyataan, nyatakanlah
iman kita! Berbuatlah sesuatu, jangan hanya berdiam! Cara
paling sederhana kita memperlihatkan iman ialah tidak berhenti
berdoa kepada Tuhan. Amin.
Cara paling sederhana kita memperlihatkan iman ialah tidak
berhenti berdoa kepada Tuhan.