Ngobras: Relasi dengan diri sendiri
Jika sekarang penulis ada dihadapan teman-teman dan meminta kalian untuk menyebut 5 hal positif dari diri kalian, apa kira-kira jawaban yang akan diberikan?
Apakah kita lantas bisa dengan mudah menjawab? Atau justru keheningan yang akan hadir?
Kerap kali kita mendengar ucapan „yang paling jahat sama diri kita adalah kita sendiri“ dan hal ini lebih kurang kebenarannya bisa kita renungi. Apa aku sudah cukup menghargai diriku? Apa aku sudah jadi orang yang paling mencintai diriku sendiri? Ataukah aku sibuk mengejar cinta dari sekitar sampai lupa ada diri sendiri yang jadi teman paling setia? Apa aku sudah cukup mengucap terima kasih pada tubuhku yang membawaku melewati naik turun hidup ini, yang dengan kuat melewati dinginnya winter di negara orang, atau justru aku malu dengan tubuhku yang sehat itu hanya karena tidak sesuai dengan „standar“ yang dibuat oleh manusia lain?
Untuk punya hubungan yang sehat, yang baik dengan diri sendiri tentu tidak mudah. Untuk menerima diri dan tubuh apa adanya kita harus siap memeluk setiap luka, setiap lebih kurang yang ada pada kita. Dan untuk itu langkah kecil pun berarti. Setiap ucapan terima kasih yang diucap untuk diri sendiri bisa jadi signal untuk otak agar diri lebih bahagia, lebih menerima.
Yuk cintai diri kita dan tidak lupa berterima kasih pada Tuhan karena kita diciptakan indah, berharga di mataNya.
