BROT

Bimbingan Rohani Online

BROT Februari 2024

Blog Single

Markus 5: 1-20

Kuasa kegelapan, kuasa jahat, kuasa Iblis sungguh mengerikan! Rasa benci, iri hati, cemburu dan dendam bila sudah menguasai hati seseorang maka dia mampu dan tega berbuat apa saja untuk menghabisi orang yang jadi sasaran emosi negatifnya itu: teman, sahabat, saudara bahkan orangtuanya sendiri bisa dibunuh!

Bacaan Pertama mengisahkan betapa Raja Daud yang gagah perkasa itu akhirnya melarikan diri dari istananya. Dia takut pada Absalom, anak kandungnya sendiri, yang hatinya sudah dikuasai oleh setan. Absalom telah membunuh kakaknya sendiri dan kemudian mengadakan kesepakatan gelap dengan orang-orang dalam istana akan membunuh Daud, Raja dan ayahnya sendiri. Mungkin situasi ini muncul juga akibat ulah Daud sendiri, seorang Raja yang dikasihi dan diurapi oleh ALLAH! Inilah buktinya bahwa pengurapan ALLAH itu sekalipun suci dan menguatkan, namun bila manusianya tidak mampu mempertahankan martabatnya sebagai orang “yang diurapi” dan tidak bisa menjaga diri, dia pun akan bisa terjatuh juga ke dalam dosa! Iblis tidak pandang bulu kalau mau memengaruhi dan menjatuhkan seseorang: siapa saja bisa menjadi mangsanya. Daud masih kurang apa dianugerahi ALLAH! Tetapi, nafsu kedagingannya lebih besar dari pada ketaatan kepada ALLAH, sehingga ia tega mengkhianati cinta ALLAH dengan berselingkuh dengan Batsyeba dan membunuh Uria, suami Batsyeba. Kini Daud harus menanggung beban dosanya sendiri, meskipun ia sudah menyesali dan bertobat. Ia terlunta-lunta mengungsi dari Yerusalem. Belum lagi dalam pengungsiannya itu, Simei, salah seorang kerabat raja Saul, yang digantikan Daud, menghina dan menghujat dia: “Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila!” (2Sam.16: 7).

Perikop Injil hari ini juga mengungkapkan betapa hebatnya kekuatan roh-roh jahat yang telah menguasai seorang dari daerah Gerasa, seberang danau Galilea. Serombongan roh jahat yang bernama Legion dari daerah kuburan di desa itu, telah mendominasi kehidupannya, sehingga tidak seorang pun yang mampu untuk meredam dan menangkapnya. Bila ia berhasil dibelenggu dengan rantai maka rantai itu pun mampu dipatahkan dan dimusnahkan. Siang malam ia berkeliaran di kuburan dan bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.

Namun, ketika TUHAN YESUS lewat daerah itu, orang itu datang menghampiri-NYA dan berteriak keras: “Apa urusan-MU dengan aku, hai YESUS, ANAK ALLAH Yang Mahatinggi? Demi ALLAH, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya TUHAN YESUS mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” (Mrk.5: 7,8). Roh-roh jahat itu sebenarnya mohon kepada YESUS agar jangan diusir dari daerah itu. Tetapi karena mereka sangat mengganggu orang-orang daerah itu, maka sesuai dengan permintaan setan-setan itu mereka mau merasuki babi-babi yang ada di daerah itu. Dan terjadilah itu semua! Hanya kuasa YESUS, kuasa ALLAH yang mampu mengusir roh-roh jahat itu. Dan kawanan babi itu setelah dirasuki setan jahat itu, akhirnya lari dan menceburkan diri dari tepi jurang dan mati di danau.

Kuasa TUHAN YESUS yang berhasil mengusir setan itu ternyata mengundang reaksi yang berbeda di kalangan penduduk. Sebagian penduduk justru merasa takut pada YESUS, jangan-jangan karena DIA lebih berkuasa dari roh jahat, maka IA jauh lebih “mengerikan” lagi. “Lalu mereka mendesak YESUS, supaya IA meninggalkan daerah mereka” (ayat 17). Sebenarnya, orang-orang di Gerasa dengan kejadian itu seharusnya menerima dan percaya kepada YESUS, tetapi hati mereka sangat “egois”, bebal dan mau cari nyamannya sendiri, hingga mereka menganggap bahwa Sang Penyelamat itu justru dianggap sebagai “troublemaker”. Reaksi positif datang dari orang yang baru saja disembuhkan dari pengaruh setan itu. Ia berterima kasih dan ingin mengikuti YESUS, tetapi DIA tidak memperkenankannya. Dia mendapat tugas dari YESUS: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh TUHAN atasmu dan bagaimana IA telah mengasihani engkau” (ayat 19). Dia mendapat misi dari TUHAN untuk berani menjadi “saksi KRISTUS”.

Pada saat yang hening coba refleksikan: Andaikata kita termasuk salah seorang yang menyaksikan peristiwa yang menakjubkan itu, apa reaksi kita? Apakah kita jadi percaya kepada-NYA yang mampu mengusir setan? Ataukah kita takut kepada-NYA dan justru mengusir DIA dari kehidupan kita sehari-hari?

Hari ini Tarekat imam SVD (Serikat Sabda ALLAH) dan beberapa kongregasi suster seperti SSpS (Suster Misi Abdi ROH KUDUS), SSpSAP (Kongregasi Abdi ROH KUDUS Adorasi Abadi), CIJ (Kongregasi Suster Pengikut YESUS) dan PRR (Puteri Reinha Rosari) merayakan pesta Pelindung Tarekat, Santo Josef Freinademetz (1852- 1908), seorang misionaris SVD yang mengabdikan seluruh hidupnya di negeri Cina. Ia sangat rajin menebarkan benih-benih Firman-NYA sampai ke pelosok-pelosok. Ia menyatu dengan penduduk Cina dengan penguasaan bahasa dan budaya Cina. Karena gigih membela umatnya dari rongrongan kaum revolusioner, ia ditangkap dan disiksa dengan kejam. Tetapi ia terus saja berkhotbah dan mempertobatkan banyak orang pribumi.

Ya TUHAN YESUS, ajarilah aku agar aku sungguh mengimani ENGKAU dan bersikap hanya menyandarkan hidupku kepada-MU. Kuatkanlah aku dengan ROH KEPERKASAAN hingga aku mampu mengatasi segala bujuk rayu dan ajakan licik dari si setan. Santo Josef Freinademetz, doakanlah aku. Amin.

Selamat menyambut hari baru. Selamat beraktivitas pada awal pekan.

AMDG. Berkat TUHAN.

PK/hr.