BROT

Bimbingan Rohani Online

BROT SEPTEMBER 2023

Blog Single

TUHAN YESUS dalam perikop Injil hari ini, berpesan agar kita selalu hidup dalam sikap dan kondisi "siap siaga”: "Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana TUHAN-mu datang..... Hendaklah kamu juga siap sedia, karena ANAK MANUSIA datang pada saat yang tidak kamu duga” (Mat.24: 42,44).

Mungkin terselip suatu tanda tanya: Harus berjaga-jaga terhadap apa? Perkembangan dunia pada zaman digital ini membawa serta segudang tantangan dan godaan yang senantiasa dapat mengikis nilai-nilai kehidupan, terutama nilai-nilai Kristiani. Nasihat ini tetap relevan dan kontekstual. Sebagai pengikut KRISTUS kita dituntut untuk senantiasa siap siaga atau berjaga-jaga terhadap segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan serta godaan yang mempunyai potensi menjauhkan kita dari ALLAH. Lihat saja betapa besar pengaruh kemajuan teknologi modern dalam segala hal secara perlahan dapat menggerogoti manusia pada kesimpulan untuk lebih mengandalkan kepandaian otaknya atau ratio-nya saja, dan mulai meninggalkan TUHAN. Gejalanya sangat kentara terjadi di beberapa negara maju: Gedung-gedung gereja atau basilika yang anggun tinggalan abad tengahan mulai sepi dan bahkan sudah banyak yang beralih fungsi menjadi museum, gedung konsert musik atau tempat hiburan lainnya.

Dan lagi, untuk menghadapi sesuatu yang sulit diprediksi, maka sikap yang benar dan bijaksana adalah dengan selalu siap siaga, berjaga-jaga dan tidak terlena.. Kesibukan akibat menumpuknya pekerjaan dan tanggung jawab yang harus kita selesaikan, sering kali mudah membuat seseorang lupa dan terlena akan TUHAN-nya. Dan jangan-jangan secara perlahan TUHAN mereka sudah beralih pada “tuhan” yang baru, yaitu "ilmu dan teknologi, uang, harta kekayaan dan kenikmatan duniawi." Apalagi bila seseorang senantiasa merasa kekurangan terus dan lupa untuk bersyukur atas apa yang telah dicapai dan dimilikinya. Hati dan pikirannya hanya terarah dan terkuras untuk menumpuk harta sebanyak-banyaknya, dan lupa bahwa hidup kita hanya untuk sementara.

Kesementaraan hidup ini kiranya dapat menyadarkan kita untuk menjalani sikap berjaga-jaga itu, sebagaimana digambarkan dalam perumpamaan tentang hamba yang selalu setia menantikan kedatangan tuannya (lihat ayat 45 -51). Dengan demikian kita hidup dalam kondisi berjaga-jaga dengan cara mengisi atau menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Maka kedatangan TUHAN yang sewaktu-waktu itu tidak kita lihat sebagai jebakan, melainkan suatu panggilan luhur-NYA. Percayalah, bahwa TUHAN menghendaki keselamatan bukan kebinasaan bagi kita. Untuk itu, marilah kita pergunakan waktu hidup ini dengan sebaik-baiknya, dan tidak justru menyia-nyiakannya.

Itu pula yang menjadi doa dan harapan Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika dalam Bacaan Pertama: "Kiranya DIA menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan Kudus di hadapan ALLAH dan BAPA kita pada waktu kedatangan YESUS, TUHAN kita, dengan semua orang Kudus-NYA." (1Tes.3: 13).

Ya TUHAN, aku bersyukur atas hidupku saat ini; aku syukuri semua kasih dan anugerah-MU. Berikanlah aku kesadaran untuk hidup berjaga-jaga dalam kesetiaan kepada-MU. Bunda Maria dan Bapa Yusuf, doakanlah aku. Amin.

Selamat menyambut hari baru. Selamat beraktivitas. AMDG. Berkat TUHAN.

PK/hr.